Surat an nahl 90

Kita sering mendengar ketika khatib berkhutbah di akhir khutbahnya selalu membaca Q.S an-nahl ayat 90 yang berbunyi :
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ١
۞إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ ٩٠ 
90.  Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Timbul pertanyaan dalam benak ini kenapa sih ayat itu yang sering dibaca ?, ada apa dengan ayat itu?, ternyata setelah dikaji dari berbagai sumber ayat itu terdapat perintah yang  mencakup semua apa yang diperintahkan allah swt dalam al-Qur’an, dan juga terdapat laran

Larangan Tasyabbuh


عن ابن عباس رضي الله عنه قال : لعن رسول الله صلى الله عليه و سلم المخنثين من الرجال و المترجلات من النساء.
و فى رواية : لعن ررسول الله صلى الله عليه و سلم المشبهين من الرجال بالنساء و المشبهات من النساء بالرجال. (رواه البخارى)
Dari ibnu abbas ra., berkata : “rasulullah saw., telah melaknat lelaki yang menyerupakan dirinya dengan wanita dan wanita yang menyerupakn dirinya dengan lelaki
Dalam riwayat lain : rrasulullah saw., melaknat lelaki yang bergerak – gerik seperti wanita dan mengutuk wanita yang bergerak gerik seperti laki-laki.” (HR. Bukhari)

عن ابى هريرة رضي الله عنه قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الرجل يلبس لبسة المرءة و النساء تلبس لبسة الرجل (رواه ابو داود)
Riwayat dari abu hurairah ra., ia berkata: rasullah saw., mengutuk laki-laki yang memakai pakaian wanita dan mengutuk wanita yang memakai pakaian laki-laki. (HR. Abu dawud)

و عنه رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : صنفان من اهل النار لم ارهما : قوم معهم سياط كأذناب البقر يضربون بها الناس, و نساء كسيات عاريات مميلات مائلات رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة , لا يدخلن الجنة و لا يجدن ريحها ليوجد من مسيرة كذا وكذا.(رواه المسلم)
Riwayat dari abu hurairah ra., ia berkata : rasullah saw., bersabda : ada dua golongan di dalam neraka yang keduanya itu belum pernah aku lihat yaitu : suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi, mereka mengunakan itu untuk memukul manusia, dan aku melihat wanita yang berpakain tapi seperi telanjang, merayu-rayu, centil dan rambutnya berkonde sebesar punuk onta, mereka tidak akan masuk surga dan mencium wangi surga walaupun surga itu wanginya tercium dalam jarak sekia dan sekian.
(HR. Muslim)

LARANGAN MENCARI-CARI KESALAHAN ORANG LAIN




يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٞ رَّحِيمٞ ١٢
12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang

وَ لَا تَجَسَّسُواْ

Haram Mencaici Orang Muslim Tanpa Alasan Yang Benar




Allah swt, berfirman :
“ dan orang – orang yang menyakiti orang- orang mukmin dan mukminat dengan sesuatu hal yang tidak dikerjakannya sungguh dia telah telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”

1.    Dari ibnu mas’ud ra., berkata : rasullah saw., bersabda:
“ mencaci kaum muslim adalah perbuatan fasik dan membunuhnya adalah kafir.”

TERJEMAH NASHOIHUL IBAD MAQOLAH 7 DAN 8



MAQOLAH KE TUJUH DAN DELAPAN
Orang Yang Mulia Dan Bijaksana
Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari yahya bin mu’adz disebutkan :
"ما عصى الله كريم ولا اثر الدنيا على الاخرة حكيم"
“orang yang tidak berani berbuat durhaka kepada allah adalah orang yang mulia dan orang yang tidak mendahlukan dunia atas akhirat adalah orang yang yang bijaksana.”
Orang yang mulia adalah orang yang berakhlakul karimah, yang memuliakan dirinya dengan cara meningkatkan ketakwaan dan kewaspadaan dalam menghadapi semaraknya kemaksiatan.
Adapun yang dimaksud dengan orang yang bijaksana itu adalah orang yang tidak mengutamakan kemewahan dunia dan yang menahan  nafsunya dari segala bentuk perbuatan yang bertentangan dengan nuraninya. 



بَابُ: الْإِخْلَاصِ

2 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْفَضْلِ بْنِ أَخْنَفَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْكَرَابِيسِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا...