Stop..!!! Jangan Paksa Orang Sakit Untuk Makan (Dalam Pamdangan Islami)
Penyankit yang menimpa seseorang memberikan efek atau akibat yang tidak seperti biasanya terhadap orang itu, dan bisa juga orang itu berbuat atau memiliki sifat yang diluar kebiasaanya seperti halnya dalam masalah nafsu makan dan minum
Berkaitan dengan hal ini nabi muhammad Saw., menganjurkan untuk tidak memaksa orang yang sedang sakit untuk makan dan minum sesuatu yang tidak disukainya dan sangatlah perlu untuk memberi sesuatu yang dapat memperaiki nafsu makan dan minumnya.
عن عقبة بن عامر الجهني قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم لاتكرهو مرضاكم على الطعام و الشراب فإن الله عز و (جل يطعمهم و يسقيهم (رواه الترمذى و ابن ماجه
Artinya : “ dari uqbah bin amir aljuhanni, ia berkata : rasulullah Saw. Bersabda :” janganlah kamu paksa orang yang sedang sakit diantara kamu untuk makan dan minum. Sesungguhnya allah azza wa jalla Yang memberi mereka makan dan minum. (HR tarmidzi dan ibn majah).
Para dokter menilai alangkah indahnya untaian kata dari sabda rasulullah Saw. Ini, orang yang sedang sakit tidak mau makan dan minum itu menunjukan bahwa kekuatan tubuhnya sedang diarahkan untuk melawan penyakit yang dideritanya itu, sehingga menimbulkan kurang atau hilangnya selera makan dan minum.
Ketahuilah bahwa rasa lapar itu terjadi ketika tubuh kita membutuhkan makanan untuk mengganti energi yang telah keluar, dimana otak menyanpaikan kepada perut maka perutpun meminta makan karena lapar.
Jika tubuh sedang sakit, maka ia sibuk menghadapi penyakit tersebut sehingga tidak siap untuk mencerna makanan dalam perut. Namun demikian, kadang diperlukan pemaksaan terhadap sisakit untuk makan, jika penyakit tersebut menyebabkan atau bersamaan penyakit akal (kurang atau tidak waras).
Tentang maksud dari kalimat ini :
فإن الله عز و جل يطعمهم و يسقيهم
(Sesungguhnya allah azza wa jalla Yang memberi mereka makan dan minum). (HR tarmidzi dan ibn majah)
Kalimat ini mengandung makna yang sangat tinggi dan dalam, hanya orang yang diberi inayah tentang rahasia ruh dan hati.
Menurut sebagian pendapat, yang dimaksud dengan kalimat itu adalah :
Diri seorang yang telah diliputi rasa cinta, rasa benci, maupun rasa takut, tidak akan terpikirkan lagi soal makan dan minum. Oleh sebab itu, ia tidak akan merasa lapar maupun haus, bahkan tidak meraskan kepanasan maupun kedinginan. Yang dirasakannya hanyalah perasaan sakit yang sangat.
Jika yang datang adalah perasaan senang dan gembira, maka hal itu telah membuat dirinya kenyang dan tubuhnya bertambah kuat. Darah dalam tubuhnya berjalan dengan baik dan wajahnya menjadi cerah ceria.
Jika yang muncul adalah perasaan sakit, duka cita, atau rasa takut maka dirinya sibuk memperkuat ketahanan tubuh, melawan dan memerangi perasaan-persaan itu. Apabila dirinya menang, maka bertambahlah kekuatan dirinya.
Yang dimaksud pertolongan allah dalam hal memberi makan dan minum, tergantung kepada dekatnya seorang hamba (sisakit) kepada allah swt. Jika keteguhan iman, kecintaan kepada allah dan keyakinan terhadap pertolongan allah serta rasa rindu untuk memperoleh keridlaan-Nya telah menguasai dirinya, maka itu akan memunculkan suatu kekuatan besar melebihi sekedar makan dan minum. Hal ini tidak akan pernah didapati dalam kamus kedokteran umum.
Dengan uraian ini jelas bahwa makanan rohani dan makanan hati itu memberikan kekuatan yang maksimal kepada diri seorang hamba allah sehingga ia tidak merasa laoar jasmani.
Tentang memperi makanan yang membangkitkan selera makan si sakit Rasulullah Saw, Bersabda : " (ketika beliau mengunjungi orang yang sakit) beliau berkata pada orang yang sakit : apa yang engkau inginkan? Laki-laki itu menjawab :"aku ingin roti dari gandum." Nabi Saw, bersabda :"barangsiapa yang mempunyai roti dari gandum, kirimkanlah kepada saudaranya (ini)." Kemudian beliau bersabda : " apabila orang yang sakit diantara kamu mengingini sesuatu(makanan), maka berikanlah makanan itu kepadanya." (HR ibnu majah)
Hadits ini juga mempunyai makna yang sangat indah dan tinggi. Seseorang yang sedang sakit apabila diberikan makanan yang menjadi keinginannya akan lebih banyak manfaatnya bagi kesembuhan penyakit yang dideritanya dan sedikit efek negatifnya. Jika makanan itu berfadah bagi dirinya, berarti selera makannya sudah benar dan itu dapat menyembuhkan penyakitnya dan menambah kekuatan tubuhnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
بَابُ: الْإِخْلَاصِ
2 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْفَضْلِ بْنِ أَخْنَفَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْكَرَابِيسِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا...

-
MAQOLAH KE TUJUH DAN DELAPAN Orang Yang Mulia Dan Bijaksana Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari yahya bin mu’adz disebutkan : ...
-
Penyankit yang menimpa seseorang memberikan efek atau akibat yang tidak seperti biasanya terhadap orang itu, dan bisa juga orang itu berbua...
-
كتاب أحكام الصلاة وهي لغةً الدعاءُ، وشرعا - كما قال الرافعي: أقوالٌ وأفعال مُفتَتحَةٌ بالتكبير، مختتمةٌ بالتسليم بشَرائطَ مخصوصةٍ. • ا...
No comments:
Post a Comment