Surat an nahl 90

Kita sering mendengar ketika khatib berkhutbah di akhir khutbahnya selalu membaca Q.S an-nahl ayat 90 yang berbunyi :
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ١
۞إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ ٩٠ 
90.  Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Timbul pertanyaan dalam benak ini kenapa sih ayat itu yang sering dibaca ?, ada apa dengan ayat itu?, ternyata setelah dikaji dari berbagai sumber ayat itu terdapat perintah yang  mencakup semua apa yang diperintahkan allah swt dalam al-Qur’an, dan juga terdapat laran
gan yang mencakup semua apa yang dilarang allah yang terdapat dalam al-Qura’an, dengan kata lain bahwa kandungan ayat tersebut adalah cakupan takwa.
Sebagaimana Ali R.a berkata, bahwa cakupan takwa ada dalam firman allah: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”oleh karena itu setiap kahtib, di akhir khutbahnya selalu membaca ayat tersebut, agar khutbahnya mencakup seluruh manusia. Bahkan ibn mas’ud pun berkata bahwa ayat yang mencakup keseluruhan ayat al-Quran adalah ayat ini (surat an-nahl ayat 90).
Kita sering mendengar kata yang sudah familiar tentang takwa yang diartikan dengan  menjalankan perintah – perintah allah swt dan menjauhi larangan-larangan-Nya, untuk menyelematkan diri kita dari siksanya dan untuk memperoleh rahmatnya.
Cakupan takwa dalam Q.S an-nahl ayat 90 ini terdapat perintah untuk berbuat adil, ihsan dan memberi kepada kaum kerabat, dan larangan-Nya yaitu berbuat keji, munkar, dan permusuhan.
Imam al-qusyairiy berkata, sesungguhnya allah swt memerintahkan kepada manusia agar berlaku adil di dalam setiap perkara antara dirinya dengan allah swt, terhadap dirinya sendiri, dan antara dirinya dengan makhluk.
Syufyan ats-saury berkata ihsan adalah seseorang yang bathinnya itu lebih baik dari yang nampak (dhahirnya). Selanjutnya al-fahsya dan al-munkar adalah seseorang dhahirnya lebih baik dari bathinya.
Memberi pada kaum kerabat dimaksudkan bahwa allah swt memerintah supaya menyambung silaturrahim, kata fawaahisy berarti perbuatan yang diharamkan, sedangkan munkaraat perbuatan haram yang nampak dilakukan seseorang.
Sedangkan a-baghyu berarti permusuhan terhadap umat manusia. Dalam sebuah hadits disebutkan: “tiada dosa yang paling layak di segerakan allah swt siksanya di dunia di samping siksa yang disiapkan untuk pelakunya di akhirat, selain al-baghyu (sikap permusuhan) dan pemutusan silaturahim.”
Para sahabat seperti Ali R.a dan ibnu mas’ud telah menjelaskan bahwa ayat ini adalah cakupan dari semua perintah dan larang Allah swt yang terdapat dalam al-quran dan tentunya penjelasan terperincinya terdapat dalam ayat-ayat yang lain, hadits –hadits nabi saw, akhbarnya dan atsar para shabat dan tabiin, tentang tiga perintah yang mencakup semua perintah dalam al-quran yaitu adil, ihsan, dan memberi pada kaum kerabat. Dan tiga larangan yang mencakup semua larangan dalam al-quran yaitu al-fahsa, al-munkar, dan al-baghyu.
Untuk itu mari kita kaji scara seksama surat an-nahl ini mulai dari asbabun-nuzulnya, tafsirnya, mengenai makna perintah untuk adil, ihsan, dan memberi pada kaum kerabat. Dan makna larangan berbuat keji, munkar dan permusuhan.

No comments:

Post a Comment

بَابُ: الْإِخْلَاصِ

2 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْفَضْلِ بْنِ أَخْنَفَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْكَرَابِيسِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا...