Bahaya Dosa Dan Kemaksiatan Dapat Menimbulkan Penyakit Dan Kesengsaraan

Berbuat dosa dapat menimbulkan penyakit dan kesengsaraan, 
Kemaksiatan memiliki banyak dampak negatif yang mendatangkan bahaya baik terhadap hati maupun badan di dunia dan akhirat, antara lain kegelapan hati secara hakiki yang dapat dirasakan secara indrawi sebagaimana dirasakannya kegelapan malam yang gelap gulita. Setiap kali kemaksiatan itu menguat niscaya semakin menambah kebimbangan pelakunya sehingga tanpa disadari ia jatuh pada perkara-perkara yang membahayakan dirinya, dan kegelapan semakin kuat sehingga terlihat tampak pada mata, lalu mengikat sehingga menimbukan warna hitam pada wajah dan warna hitam itu dapat dilihat oleh setiap orang. Ibnu Abbas Ra. Berkata: “ sesungguhnya kebaikan itu dapat enimbulkan sinar di wajah, cahaya di hati, keluasan rezeki dan kekuatan badan, serta menimbulkan kecintaan kepada setiap orang. Dan sesungguhnya kejelekan itu dapat menimbulkan warna hitam di wajah dan kegelapan di dalam kubur dan hati, kekurang rezeki serta kelemahan badan serta menimbulkan kebencian terhadap setiap orang.”

Stop..!!! Jangan Paksa Orang Sakit Untuk Makan (Dalam Pamdangan Islami)


Penyankit yang menimpa seseorang memberikan efek atau akibat yang tidak seperti biasanya terhadap orang itu, dan bisa juga orang itu berbuat atau memiliki sifat yang diluar kebiasaanya seperti halnya dalam masalah nafsu makan dan minum
Berkaitan dengan hal ini nabi muhammad Saw., menganjurkan untuk tidak memaksa orang yang sedang sakit untuk makan dan minum sesuatu yang tidak disukainya dan sangatlah perlu untuk memberi sesuatu yang dapat memperaiki nafsu makan dan minumnya.
عن عقبة بن عامر الجهني قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم لاتكرهو مرضاكم على الطعام و الشراب فإن الله عز و (جل يطعمهم و يسقيهم (رواه الترمذى و ابن ماجه
Artinya : “ dari uqbah bin amir aljuhanni, ia berkata : rasulullah Saw. Bersabda :” janganlah kamu paksa orang yang sedang sakit diantara kamu untuk makan dan minum. Sesungguhnya allah azza wa jalla Yang memberi mereka makan dan minum. (HR tarmidzi dan ibn majah).

Mengobati Orang Sakit Dengan Menghibur Dan Menguatkan Hatinya



Menghibur dan mententramkan orang sakit dengan cara menjenguk dan memberinya sesuatu yang menggembirakan adalah hal yang sangat berarti bagi ke dua pihak. Sedikitnya ada empat manfaat saat menjenguk orang sakit yaitu : satu manfaat bagi orang yang sedang sakit, satu manfaat bagi orang yang menjenguk, satu manfaat bagi keluarga yang sedang sakit dan yang terakhir bagi manusia scra umumnya.
Sebagaimana petunjuk nabi Saw. Dalam menjenguk orang sakit, beliau menanyakan tentang sakit yang dideritanya, apa yang dirasakannya, dan tentang sesuatu yang digemarinya. Beliau pun menempelkan tangannya pada dahinya dan terkadang beliau menempelkan tangannya pada dada orang yang sakit itu, seraya mendoakannya. Selain itu, beliau menjelaskan faedah yang dapat diambil dari penyakitnya itu. Terkadang pula beliau berwudlu dan menuangkan air wudlunya pada orang yang sakit. Seringkali pula beliau mengatakan kepada penderita sakit “tidak apa-apa, jika allah menghendaki, semoga sakitmu menjadi penghapus dosa.” Sebagaimana yang telah diterangkan oleh ibn Abbas Ra. (HR bukhari). Hal yang demikian merupakan cara pengobatan dan perawatan yang tepat. (ibn qoyyim, zaadul maad, juz 4).

Racun dan Penawar Pada Lalat serta Orang Yang masuk surga gara-gara lalat

Dari abu hurairah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "apabila seokor lalat hinggap di tempat minum salah seorang dari kalian, hendaknya ia menenggelamkannya kedalam minuman tersebut, karena dalam salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat penawarnya."
(HR Al-bukhari)

dalam hadits lain, penjelasan ini dikuatkan, dari hadits abu sa'id al khudry, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "pada salah satu sayap lalat itu mengandung racun dan salah satunya lagi mengandung penawarnya, oleh karena itu, apabila ia jatuh pada makanan, maka benamkanlah ia kedalamnya karena sesungguhnya ia jatuh mendahulukan mendahulukan racun dan mengakhirkan penawarnya."
(HR ibn majah) (abu anas majid, sahihu at-tibbun an-nabawi fi dhaw'il kitabi wa as-sunnati wa aqwali as-salafi, t.t.:119) 

بَابُ: الْإِخْلَاصِ

2 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْفَضْلِ بْنِ أَخْنَفَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْكَرَابِيسِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا...